RSS

interview



Hari itu hari kamis. Dan aku ikut extra jurnalistik, yang kebetulan hari itu anak-anak jurnalistik diajak mewawancarai pedagang. 
Sekarang waktunya extra. Dan juga saatnya mewawancarai. Tugas mewawancari itu adalah tugas ustadz Rusmanto. Salah satu Pembina extra jurnalistik. Sayangnya… tidak semua anak bisa mewawancarai. Hanya kelompok anak kelas 5 putri yang bisa mewawancari. Kasihan anak laki-laki kelas 5 dan anak-anak perempuan kelas 3… :( 
Kami mewawancarai seorang penjual Es Degan. Pedagang tersebut, adalah seorang wanita tua. Meskipun dia wanita tua, dia murah senyum. Karena selalu menjawab pertanyaan kami dengan tersenyum, dan menjawab dengan jelas. Meski kami tidak begitu paham. Sebelum melakukan wawancara, kami minta izin terlebih dahulu kepada sang pedagang. Untung saja pedagang tersebut sedang nyantai, so, kita bisa dengan leluasa untuk mewawancarai sang pedagang.
 Kami bertanya kepada sang pedagang sesuai daftar pertanyaan yang telah kami buat, dan telah diseleksi oleh ustadz Rusmanto. Kami mewawancarai sang pedagang dengan bergantian. Pertama Difa, Zahra, aku baru Lala. Mbak Nisa dan Dita tidak mengajukan pertanyaan. Karena mereka yang mencatat hasil wawancara kami. Oh iya… saat kami menanyakan pertanyaan no.6, tentang suka duka saat berjualan, ibu itu menjawabnya tidak nyambung dan kami tidak begitu paham. Ternyata setelah kami ajak wawancara, ibu itu tidak begitu memahami bahasa kami, karena kami memakai bahasa yang terlalu tinggi, dan susah dipahami. (tapi bukan bahasa alien lho… :D)
Akhirnya… pertanyaan demi pertanyaan telah kami tanyakan dan telah beliau jawab. Setelah kami selesai mengajukan pertanyaan. Dan pertanyaannya sudah selesai, kami minta izin untuk mohon diri, dan berterima kasih, kami ber-6 langsung kembali ke ustadz Arief dan ustadz Rusmanto.
Sesudah kami berenam memberikan hasil wawancara dan menceritakan apa saja yang kami alami. Karena kami merasa lelah dan haus, ustadz Arief dan Ustadz Rusmanto menyuruh kami memesan 15 gelas es degan dingin. Tetapi, Mbak Nisa bilang tidak mau pakai es batu, karena takut pileknya kambuh.
Kami senang karena di traktir es degan. Akhirnya kami mengantri untuk mendapatkan es degan. 2 gelas pertama kami berikan ke Ustadz Arief dan Ustadz Rusmanto. Setelah mengantri, kami mendapat 1 gelas es degan penuh. Rasa es degan-nya sangat amat segar dan enak.
Setelah meminum habis es degan yang superduper segerrrrr… dan enakkkk…. Ustadz Rusmanto membayar semuanya. Tentu saja kami mengucapkan terima kasih kepada ustadz Arief dan ustaz Rusmanto. Kam kembali ke sekolah untuk melaksanakan sholat ashar dan mengambil barang-barang kami. Kemudian kami pulang ke rumah.
Aku harap....Jurnalistik minggu depan...lebih asyik lagi
I think...It is my start to be a journalist...would you wish me reading lovers ?

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Cipta Pradipta. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy